Wednesday, January 14, 2015

MEMPERKENALKAN HANDPHONE TERBARU

FUTHONE

Kami akan memperkenalkan produk handphone terbaru, handphone yang akan mengubah masa depanmu yang akan rilis dalam beberapa hari kedepan. Handphone yang akan membantu dalam aktifitas keseharian mu.Yang tentunya sangat berkualitas dan hanya untuk kalangan atas.

  • Jaringan 4G LTE- all models
  • Nano-SIM
  • Dimensi 123.8 x 58.6 x 7.6 mm (4.87 x 2.31 x 0.30 in)
  • Berat 112 g (3.95 oz)
  • Fingerprint sensor (Touch ID)
  • Tipe layar LED-backlit IPS LCD, capacitive touchscreen, 16M colors
  • Ukuran layar 1024 x 768 pixels, 4.0 inches (~326 ppi pixel density)
  • Perlindungan layar Corning Gorilla Glass, oleophobic coating
  • Memori internal 64 GB storage, 1 GB RAM DDR3
  • Memori eksternal No
  • GPRS & EDGE
  • Speed DC-HSDPA, 42 Mbps; HSDPA, 21 Mbps; HSUPA, 5.76 Mbps, LTE, 100 Mbps; EV-DO Rev. A, up to 3.1 Mbps
  • WLAN Wi-Fi 802.11 a/b/g/n, dual-band, Wi-Fi hotspot
  • Bluetooth, USB
  • Kamera utama 8 MP, 3264×2448 pixels, autofocus, dual-LED (True Tone) flash
  • Fitur 1/3” sensor size, 1.5 µm pixel size, simultaneous HD video and image recording, touch focus, geo-tagging, face detection, HDR panorama, HDR photo
  • Kamera kedua 1.2 MP, 720p@30fps, face detection, FaceTime over Wi-Fi or Cellular
  • Video 1080p@30fps, 720p@120fps, advanced video stabilization
  • iOS 7.0.1 dengan chipset Apple A7
  • Prosesor Dual-core 1.3 GHz Cyclone (ARM v8-based)
  • GPU PowerVR G6430 (quad-core graphics)
  • Messaging iMessage, SMS (threaded view), MMS, Email, Push Email
  • Browser HTML (Safari)
  • GPS
  • Warna Black
  • Baterai Non-removable Li-Po 1560 mAh
Kami yakin anda akan puas dengan membeli Handphone ini hanya dengan Rp. 9.999.999,-
kami harap anda cepat beli karena handphone ini terbatas produksinya.

Definisi Iklan

Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya adalah menggiring orang pada gagasan. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu.

Secara umum, iklan berwujud penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau took yang dijalankan dengan konpensasi biaya tertentu. Dengan demikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang untuk menganbil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.
Iklan yang memiliki daya tarik termasuk iklan yang berguna untuk memancing tanggapan (respons) dari konsumen. Supaya berdaya tarik maka materi iklan diterjemahkan dalam eksekusi iklan. Dalam hal ini, kategori yang dipakai rasional dan emosional, atau kombinasi keduanya.

Sebuah produk atau jasa wajib memposisikan diri untuk menempatkan citra produk atau jasa ke dalam benak konsumen. Untuk itu, hal-hal spesifik yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain, atribut, harga, kualitas, penggunaan, persepsi pemakai, dan kategori produk. Yang tak kalah pentingnya adalah mencari dan menempatkan posisi khusus dalam pikiran konsumen.

Bahasa dalam iklan dituntut untuk mampu menggugah, manarik, mengidentifikasi, manggalang kebersamaan, dan mengkomunikasikan pesan dengan koperatif kepada khalayak (Stan Rapp & Tom Collins, 1995: 152).

Dengan demikian, struktur kata dalam penulisan iklan adalah:
1. Menggugah : mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan memberikan perhatian.
2. Informatif : kata-katanya harus jelas, besahabat, komunikatif, dan tidak bertele-tele apalagi sampai mengabaikan durasi penayangan.
3. Persuasif : rangkaian kalimatnya membuat target audience nyaman, senang, tentran, dan menghibur.
4. Bertenaga gerak : komposisi kata-katanya menghargai waktu selama masa penawaran/masa promosi berlangsung.

Untuk menyampaikan gagasan pikiran tersebut dalam suatu bahasa, seorang penulis iklan harus mengetahui aturan-bahasa tersebut, seperti tata bahasa, kaidah-kaidahnya, idiom-idiomnya, nuansa atau konotasi sebuah kata, dan sebagainya. Syarat ini adalah syarat yang mutlak.

Gaya bahasa dan jenis kata dalam iklan yang dibuat untuk surat kabar tentu berbeda dengan iklan yang dibuat untuk ditayangkan di radio atau televisi. Sebab surat kabarmemeningkan mata dan dapat diamati orang dengan lama. Sementara itu radio mementingkan telinga dan TV mementingkan mata dan telinga. Kedua yang terakhir ini bersifat sekelebat.

Selain itu, bahasa yang dipakai dalam pembuatan iklan harus mampu mengarahkan target audience untuk membeli, menggunakan, atau beralih ke produk jasa yang diiklankan. Tentu saja, perlu juga diperhatikan apakah produk yang diiklankan baru ataukah sudah lama. Gaya dan jenis bahasa yang dipakai pun harus sesuai dengan target audience.

Dalam kaitan dengan kebahasaan, ternyata ada dua jenis bahasa yang harus dibedakan. Kedua jenis bahasa itu berkaitan dengan bahasa normatif dan bahasa deskriptif. Kedua jenis bahasa ini ternyata juga memiliki serbaneka laras bahasa komunikasi. Oleh karena itu, serbaneka laras bahasa komunikasi perlu mendapat perhatian, seperti laras jurnalistik, laras SMS, bahasa sehari-hari, seperti gue, ente, ane, lo, doi, wkwkwkwk, EGP, caper, dll.

Di samping laras bahasa yang wajib mendapat perhatian, ada pedoman kebahasaan yang digunakan untuk bahasa iklan, seperti:
1. Komunikatif (mudah dipahami);
2. Sederhana bahasanya;
3. Tanpa kalimat majemuk;
4. Berbentuk kalimat aktif;
5. Padat dan kuat bahasanya;
6. Positif bahasanya, bukan yg bersifat menjatuhkan pihak lain;
7. Dan yg paling penting masuk akal/logis.

Untuk menulis naskah dengan menggunakan bahasa Indonesia, mereka harus menguasai EYD. Agar maknanya dapat ditangkap oleg target audience. Bahasa mesti menyimpan makna ketika kita ungkapkan pada orang lain, agar mereka memahami apa yang kita ungkapkan tersebut. Bahasa yang informatif, menerangkan 5W+1H secara jelas dan singkat sesuai dengan hal yang akan di-iklankan nanti.

Pada umumnya bahasa iklan memiliki prinsip sebagai berikut :
1. Iklan isi pernyataannya jujur, bertanggung jawab dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
2. Iklan isi pernyataannya jauh dari unsure menyinggung perasaan dan merendahkan martabat negara,agama, susila, adat, budaya, suku dan golongan.
3.  Iklan isi pernyataannya menjiwai asas persaingan yang sehat.

SUMBER :
http://johnherf.wordpress.com/2008/04/16/bahasa-iklan-komunisuasif/
http://kuliahkomunikasi.blogspot.com/2008/03/belajar-iklan-bahasa-dalam-iklan.html
http://rhany333.wordpress.com/2010/03/10/iklan-bahasa-iklan-dan-bahasa-komunikasi/
http://tipspenulisanbahasaiklan.blogspot.com/